Haji yang mabrur, hakikatnya adalah:
(1) Dikerjakan sesuai dengan sunnah.
(2) Seluruh rangkaian ibadahnya adalah ketaatan.
(3) Tidak mengandung kemaksiatan.
(4) Jika pun terjadi kemaksiatan, segera diikuti dengan tobat.
Inilah haji mabrur. Dikerjakan sesuai dengan sunnah. Seluruhnya berisi ketaatan. Orang yang berhaji tidak bermaksiat kepada Allah —baik itu yang berupa larangan-larangan khusus dalam haji atau selainnya. Namun jika ia jatuh dalam maksiat karena lemahnya iman, maka ia segera bertobat kepada Allah.
====
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ خُلَاصَتُهُ
المُوَافِقُ لِلسُّنَّةِ
الَّذِي كُلُّهُ طَاعَةٌ
لَا مَعْصِيَةَ فِيهِ
وَإِنْ وَقَعَتِ الْمَعْصِيَةُ أُلْحِقَتْ بِالتَّوْبَةِ
هَذَا الْحَجُّ الْمَبْرُورُ المُوَافِقُ لِلسُّنَّةِ الَّذِي كُلُّهُ طَاعَةٌ مَا يَعْصِي الْإِنْسَانُ فِيهِ رَبَّهُ لَا بِالْمَحْظُورَاتِ وَلَا بِغَيْرِ الْمَحْظُورَاتِ فَإِنْ عَصَى وَغَلَبَهُ ضَعْفُهُ تَابَ إِلَى اللَّهِ مُسَارِعًا